Tubankab - Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein menegaskan, untuk mempercepat pelaksanaan Smart City di Kabupaten Tuban, semua sistem yang ada di tiap OPD harus terintegrasi menjadi satu.
Ditemui usai menghadiri acara Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Smart City dan Quick Win Program Unggulan Tahap Satu oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), di Ruang Rapat Sekda, Rabu (04/07) Wabup menjelaskan, jika inti dari Smart City adalah kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat, dengan cara mempermudah pelayanan, melalui aksebilitas tinggi.
“Intinya adalah menciptakan kenyamanan, dan kesejahteraan kepada masyarakat, jadi kalau semua sistem belum terkoneksi menjadi satu, aksebilitas masyarakat untuk mendapatkan layanan informasi dari Pemkab, baik bisnis, keamanan, kesehatan tidak akan bisa maksimal,” terang wabup.
Wabup menegaskan, jika semua sistem berbasis IT yang dimiliki setiap OPD hingga saat ini belum sepenuhnya terintegrasi menjadi satu kanal. Oleh karena itu, wabup meminta Diskominfo sebagai pemilik kanal mempercepat pengerjaan integrasi sistem tersebut. “Kalau internalnya belum bisa satu koneksi, gimana caranya kita bisa melayani dengan maksimal. Makanya, ini harus segera dipercepat,” tegas wabup.
Wabup menjelaskan, indikator Tuban masuk dalam 50 kota/kabupaten tahun ini salah satunya adalah SDM dan infrastruktur yang dianggap telah memadai. Semua tahapan termasuk Bimtek oleh Kementerian akan dilakukan secara bertahap. “Kita nomor 37 dari 50 kota/kabupaten terpilih di 2018 ini. Artinya kita sudah punya embrio untuk menuju Smat City. Semua tahapan akan kita laksanakan, agar kita bisa secepatnya menjadi Smart City,” kata wabup.
Masih menurut wabup, untuk langkah percepatan, termasuk studi banding ke wilayah yang memiliki topografi sama seperti Tuban, pihaknya meminta saran kepada kementerian, kalau ada kabupaten yang secara topografi mirip dengan Tuban, pihaknya akan belajar dari mereka.
Selain itu, wabup juga menegaskan, mendukung keberhasilan Smart City, juga harus dimulai dari desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Herry Prasetyo mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan untuk mengintegrasikan seluruh sistem dari tiap OPD agar menjadi satu.
“Untuk integrasi e-planning dan e-budgeting, Diskominfo telah bisa mengintegrasikan keduanya, dan akan dimanfaatkan di anggaran 2019. Nah, untuk aplikasi di tiap OPD, kami sedang memetakan topologinya, jika nanti ditemukan topologi sama, maka akan dijadikan satu dalam satu portal Tuban, yang dapat diakses melalui web resmi Pemkab, yaitu www.tubankab.go.id. Saat ini juga sudah bisa diakses, seperti SIPALIN CERIA milik RSUD sudah diintegrasikan di situ,” jelas Herry.
Herry menambahkan, secara bertahap, Pemkab akan berusaha memenuhi semua yang dibutuhkan agar Tuban Smart City dapat segera diwujudkan. Seperti penggunaan website desa di seluruh desa di Kabupaten Tuban. “Smart City harus diawali dari Smart Village, kami sudah memulainya dengan memberikan domain gratis pada seluruh desa. Saat ini sudah dikembangkan oleh masing-masing desa, dan akan terus dioptimalkan,” tutup herry.
Diketahui, Bimbingan Teknis Penyusunan Master Plan Smart City dan Quick Win Program Unggulan Tahap Satu oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan dilaksanakan hingga besok. Bimtek akan dilakukan sebanyak empat kali secara bertahap. (nurul jamilah/hei)